Kamis, 14 Juli 2011

Pilosofi kethela

Siapa yang tidak tau dengan singkong atau ketela pohon, ya..tumbuhan umbi ini begitu familiar bagi hampir seluruh masyarakat indonesia.tapi saynag seribu sayang ...loh kok sayang? ....hehehe..,kethela hanya identik sebagai makanan katrok gak bermutu,gak nggandrungin .ya memang itulah nyatanya nasib si ketela dengan wujud aslinya yang direbus ,digoreng ataupun dibakar biarpun sedikit beruntung si kethela hanya jadi makanan "Gethuk" atau "opak"yang masih aja tetap katrok.
Lantas gimana biar nasib si kethela sedikit beruntung ,tidak ada jalan lain si kethela harus merubah dirinya dari wujud aslinya ,percuma terus bertahan degan tampilan kethela alakadarnya ,sesekali berubah si kethela jadi tepung tapioka misalnya meskipun butuh proses sedikit panjang dengan di parut kemudian dicampur air dan di peras sehingga hanya didapat saripatinya yang kelak jadi tepung tapioka sialnya .ga cukup sampai disitu si kethela masih harus berubah menjadi kue yang di campur bahan lain misalnya hingga beliau bisa lebih diterima bagi lidah yang menikmatinya
Lalu dengan nikmatnya kue dan ditempatkan ditempat yang lebih terhormat sebagai penghuni toko kue akan mengangkat harkat si kethela ?   oOo tentu tidak malah saya kira sebaliknya ,tak mungkin seorang pembuat kue mencantumkan label pada kue buatannya bahwa " bahan kue ini dari singkong" gak kan ? yang disebut hanyalah tepung tapioka .wedhus...hilanglah jati diri si kethela yang ketika dihargai bila sudah berubah dari wujud aslinya dengan harus kehilangan identitasnya.
Wadhuh..apes banget si kethela ini .sebenarnya masih ada jalan yang lebih terhormat biar si kethela lebih dihargai ,gak usah pake berlindung dibalik perubahan wujud aslinya cobalah kethela menjadi keripik singkong misalnya dengan dikemas kemasan yang lebih modern si kethela akan lebih diterima tanpa harus menghilangkan identitas sebagai "singkong" sebab secara pisik orang tentu tau ooh ini keripik singkong tanpa harus membaca kandungan /ingredients pada kemasan .Jadi kethela ya tetap kethela yang harus tetap menjaga harga dirinya sebagai singkong tanpa harus berubah jadi orang lain.
Apa kitapun sama kayak si kethela ?......pikir sendiri yak..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar untuk mempererat silaturahmi,terimakasih